Makanan Sehat nan Murah Meriah



Ingin makan makanan sehat, tapi juga ingin menghemat pengeluaran, apakah bisa?
Tentu saja bisa, memang stereotip yang biasanya beredar di masyarakat adalah makanan sehat itu harganya mahal. Apakah benar? tentu saja tidak, ada banyak pilihan makanan sehat yang harganya lebih murah dari pada makan di warteg, tidak percaya? berikut saya berikan satu contoh dan penjelasannya...

Tahukah anda dengan suatu produk makanan yang berasal dari tanaman oat? sebenarnya, produk-produk dari tanaman oat sudah cukup lama beredar di pasar Indonesia, produk-produk dari tanaman ini umumnya terkenal dengan produk makanan sehat dan makanan untuk menurunkan berat badan, awal beredarnya di Indonesia, cukup banyak yang penasaran dan mencoba produk dari tanaman oat, akan tetapi banyak pula yang kemudian meninggalkannya lagi dengan alasan rasanya hambar. Tapi, apa sih sebenarnya tanaman oat itu?
-------------------------------------------
Dilansir dari klikdokter.com , tanaman oat itu berbeda dari tanaman gandum, Oat adalah serealia yang merupakan sumber karbohidrat dan masih memiliki lapisan kulit ari serta bakal biji. Sehingga, oat adalah biji sereal utuh yang lebih baik dibanding beras. Oat baik untuk kesehatan karena memiliki kandungan serat, protein, vitamin dan mineral yang lebih tinggi serta kaya akan nutrisi.

Gandum sendiri adalah tanaman rerumputan dan merupakan bahan mentah yang digunakan untuk membuat tepung roti, kue, dan pastry. Gandum mengandung serat tidak larut yang berfungsi untuk melancarkan buang air besar. Menurut dr. Adithia Kwee dari KlikDokter, gandum dapat mengikat kuat asam empedu dan membungkusnya sebagai kotoran, sehingga buang air besar semakin lancar.

Penelitian menunjukkan bahwa oat yang masih mengandung endosperm, dedak dan kuman, memiliki jenis serat tertentu yang disebut beta-glukan. Jenis serat ini terbukti sangat efektif untuk menurunkan kolesterol.
Oat mengandung tujuh vitamin, termasuk vitamin E dan sejumlah nutrisi, termasuk zat besi dan kalsium. Selain itu, oat juga memiliki jumlah protein dua kali lebih banyak daripada gandum utuh atau jagung utuh.
Sebagai sumber karbohidrat kompleks yang kaya akan serat, oat dapat memberikan rasa kenyang yang lebih lama, sehingga membantu mengendalikan berat badan. Dalam satu hari Anda membutuhkan serat sebanyak 25 gram. Satu mangkuk oatmeal setara dengan kandungan serat pada 2,5 mangkuk pepaya.

-------------------------------------------
Makanan dari tanaman oat atau yang biasa disebut sebagai oatmeal juga merupakan makanan yang cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes, dilansir dari hellosehat.com
Salah satu kandungan gizi yang paling terkenal ada dalam oatmeal adalah kaya serat. Serat diketahui memiliki banyak manfaat yang dibutuhkan oleh tubuh, yaitu untuk proses pencernaan, perkembangan bakteri baik di usus, menurunkan kolesterol, membuat kita merasa kenyang dalam jangka waktu yang sama, meningkatkan metabolisme tubuh, dan mengendalikan kadar gula darah.


Sekalipun dinilai baik, nyatanya tetap ada aturan serta batasan yang perlu Anda patuhi ketika mengonsumsi oatmeal untuk penderita diabetes sebagai pengganti nasi. Mengonsumsi oatmeal untuk penderita diabetes mungkin merupakan pilihan yang baik ketika Anda ingin menjalankan diet, selama Anda tidak mengonsumsi oatmeal instan tertentu yang mengandung gula dan perasa makanan tambahan.
Beberapa kebaikan oatmeal untuk penderita diabetes yang bisa Anda nikmati adalah sebagai berikut:
  • Oatmeal merupakan karbohidrat kompleks yang dapat membantu kontrol gula darah karena kaya serat dan indeks glikemik yang rendah.
  • Membantu menjaga kesehatan jantung dan menurunkan angka kolesterol
  • Menurunkan kebutuhan akan suntik insulin
  • Merupakan salah satu makanan yang cukup mudah diolah dan membutuhkan waktu yang cenderung singkat
  • Karena kandungan seratnya tinggi, mengonsumsi oatmeal dapat membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Hal ini dapat membantu Anda dalam mengendalikan berat badan
  • Merupakan sumber energi jangka panjang yang baik
  • Membantu melancarkan pencernaan
-------------------------------------------\

Disamping manfaat dari artikel - artikel diatas, penulis akan berbagi cerita tentang awal mulai mengenal oatmeal.
Berawal dari ayah penulis yang merupakan penderita diabetes, awalnya beliau mengonsumsi makanan nasi seperti biasanya, akan tetapi seiring berjalannya hari kaki beliau seperti membengkak dan badannya merasa lemas, penulis berusaha mencari artikel - artikel di internet tentang hubungan diabetes dan nasi, setelah membaca beberapa artikel tentang kandungan gula dalam nasi, diabetes, dan hubungan keduanya, penulis berusaha mencari sumber makanan pokok lain yang disarankan  dan mudah didapat untuk penderita diabetes, hampir semua artikel yang penulis temukan di internet merekomendasikan oatmeal  sebagai makanan pengganti nasi.
Penulis langsung bergegas ke mini market terdekat dan langsung membeli produk tersebut, dan ternyata harganya cukup terjangkau, yaitu 43.500(sampai saat artikel ditulis)/kg untuk 29 porsi. artinya untuk setiap porsi oat meal(4 sendok makan) harganya hanya sekitar 1.500 harganya bisa dibilang murah, bahkan untuk kategori daerah dengan umr rendah seperti tempat penulis tinggal dimana disini nasi putih dihargai paling murah 2000 rupiah/porsi.
Seringkali penulis juga mengkonsumsi makanan jenis ini dan bereksperimen untuk mendapatkan rasa terbaik, memang oatmeal ini hampir tidak memiliki rasa atau hambar, jadi makanan lain yang ditambahkan kedalam oatmeal akan sangat memengaruhi rasa. Untuk penulis sendiri lebih menyukai buah pisang sebagai pendamping(lauk) dari oatmeal , selain harganya murah, rasa manis dari buah pisang sendiri memberi rasa pengganti gula untuk oatmeal. Untuk menambah cita rasa, setelah dicampur dengan air panas dan pisang, penulis seringkali menambahkan satu sendok makan madu diatas oatmeal. Jika di total untuk satu porsi oatmeal hanya menghabiskan dana sebesar 4000 untuk 1 porsi oatmeal+2 pisang+madu.
Jadi, sebenarnya untuk mengkonsumsi makanan sehat tidak selalu membutuhkan dana yang besar, tinggal ada atau tidak niat kita untuk mengkonsumsi makanan sehat.

No comments:

Post a Comment